Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Container Icon

Silahkan Tertawa

Mungkin aku tidak terlalu berguna bagimu,.
Dan mungkin, bagimu pacar adalah berlian
Namun sahabat hanyalah air putih
Tapi, sadarkah kamu bahwa tanpa berlian pun
Kamu masih bisa bernafas lega.,
Mungkin tidak dengan air, tanpanya pun kamu
Bisa mati kehausan...
Ku akui aku memang selalu merepotkanmu,.
Ku akui aku memang mempunyai kekurangan,.
Ku akui aku memang selalu rendah dihadapanmu,.
Kau boleh tertawa di atas,.
Ketidakberdayaanku...
Kelemahanku...
Keterbatasanku...
Dan Kekuranganku...
Silahkan tertawalah, Jika memang itu yang akan
Membuatmu bahagia.
Jangan Khuwatir, bahwa aku tak akan pernah marah
Ataupun kecewa padamu.
Karena sedikitpun aku tak ingin berburuk sangka padamu,
Aku hanya ingin kebahagiaanmu.

Meski kau bahagia dengan kekuranganku...
Tapi, tak apa, itu lebih baik,.
Daripada kau bersedih jika kau melihat kelebihanku.
Jika saat ini kau tak bisa rasakan kasih sayangku untukmu
Maka, biarlah ALLAH yang menjadi perantara
Kasih sayangku padamu...
Walau tidak sekarang
Tapi, pasti di Surga-NYA nanti
Kau akan TAHU, seberapa besar...
Aku menghargaimu dan menyayangimu
Sebagai Seorang "Sahabat"





Aku yang tak akan pernah berkhianat kepadamu,
"WAHAI SAHABATKU"
Ku Tunggu Kau, Sampai di Jannah Firdaus-NYA nanti.
Salam Ukhuwah Islamiyah
~Aku yang selalu merepotkanmu~



Wednesday, May 08, 2013
10:22 pm


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Hikmah Menundukan Pandangan

Cahaya dan keceriaan yang datang karena menahan mata ini bisa terlihat di mata, wajah dan seluruh. Ada beberapa manfaat yang bisa diperoleh karena menahan pandangan mata, Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah (1417:75) merincinya sebagai berikut:

1.        Membersihkan hati dari derita penyesalan
Siapa yang suka mengumbar pandangan matanya, maka penyesalan yang dia rasakan tiada henti-hentinya. Padangan akan menyusup ke dalam hati seperti anak panah yang meluncur saat dibidikkan. Jika tidak membunuh, tentu anak panah akan membuat luka atau pandangan itu seperti bara api yang dilemparkan ke dahan-dahan kering. Jika tidak membakar semuanya, tentu ia akan membakar sebagian di antaranya.
Ada pula sebuah hadis yang serupa dengan ini, dan bahkan merupakan bagian darinya, “Pandangan mata itu (laksana) anak panah beracun dari berbagai macam anak panah iblis. Barangsiapa menahan pandangannya dari keindahan-keindahan wanita, maka Allah mewariskan kelezatan di dalam hatinya, yang akan dia dapatkan hingga dari dia bertemu dengan-NYA.”
2.        Mendatangkan kekuatan firasat yang benar
Menahan pandangan bisa mendatangkan kekuatan firasat, karena firasat itu termasuk cahaya dan buah dari cahaya. Jika hati bercahaya, maka firasat juga tidak akan meleset. Sebab hati itu kedudukannya seperti cermin yang memperlihatkan seluruh data seperti apa adanya. Sedangkan orang mengumbar pandangan matanya, maka dia seperti menghembuskan nafsu di cermin hatinya, sehingga cahayanya menjadi pudar.
Syuja’ Al-Karmany berkata, “Jika zhahir seseorang mengikuti Sunnah, batinnya merasakan pengawasan Allah, dia menahan pandangan mata dari hal-hal yang diharamkan, menahan diri dari syahwat dan memakan yang halal, tentu firasatnya tidak akan meleset.” Syuja’ ini dikenal sebagai orang yang firasatnya tidak pernah meleset.
3.        Membuka pintu dan jalan ilmu serta memudahkan untuk mendapat sebab-sebab ilmu
Hal ini terjadi karena adanya hati. Jika hati bersinar terang, maka akan muncul hakikat-hakikat pengetahuan di dalamnya dan mudah dikuak, sehingga sebagian demi sebagian ilmu itu bisa diserap. Namun siapa yang mengumbar pandangan matanya, maka hatinya akan menjadi kelam dan gelap. Jalan dan pintu ilmu menjadi tertutup.
4.        Mendatangkan kekuatan hati, keteguhan dan keberanian
Dengan begitu seseorang yang menahan pandangan matanya bisa menguasai pandangan itu yang disertai penguasaan terhadap hujjah. Di dalam atsar disebutkan, “Siapa yang menentang hawa nafsunya, maka syetan merasa takut kepadanya.” Oleh karena itu, di antara orang yang mengikuti hawa nafsunya ada yang hatinya menjadi hina dan lemah, jiwanya kerdil dan tak ada harganya, karena Allah juga menjadikannya orang yang lebih mementingkan hawa nafsunya daripada keridhaan-NYA.
5.        Mendatangkan kegembiraan, kesenangan dan kenikmatan
Tidak dapat diragukan, jika seseorang menentang hawa nafsunya, tentu kesudahannya adalah kegembiraan, kesenangan dan kenikmatan yang jauh lebih besar dari kenikmatan mengikuti hawa nafsu. Oleh karena itulah akal lebih menonjol daripada hawa nafsu.
6.        Membebaskan hati dari tawanan syahwat
Sesungguhnya orang yang layak disebut tawanan adalah orang yang bisa ditawan syahwat dan hawa nafsunya, seperti yang dikatakan dalam sebuah pepatah “Orang yang mengumbar pandangan matanya adalah seorang tawanan.” Jika syahwat dan nafsu sudah menawan hati manusia, maka memungkinkan bagi musuh dari rivalnya untuk melancarkan siksaan kepadanya, sehingga dia seperti anak burung di tangan anak kecil yang memainkannya sesuka hati.
7.        Menutup pintu neraka Jahannam
Pandangan mata adalah pintu syahwat yang menuntut pelaksanaannya. Pengharaman Allah dan syariat-NYA merupakan tabir penghalang untuk mengumbar pandangan. Siapa yang merusak tabir ini, dia akan berani melanggar laranggan. Dia tidak akan berhenti pada satu tujuan saja. Jiwa manusia tidak menentang tujuan yang sudah diperoleh, lalu dia ingin mendapatkan kesenangan dalam hal yang baru lagi. Orang yang sudah terbiasa dengan sesuatu yang pernah ada, tidak meolak untuk menerima sesuatu yang baru, apalagi jika sesuatu yang baru itu tampak lebih indah. Menahan mata bisa menutup pintu ini, yang karenanya banyak raja-raja tidak mampu mewujudkan apa yang diinginkannya
8.        Menguatkan dan mengokohkan akal
Mengumbar pandangan mata tidak dilakukan kecuali oleh orang yang lemah akalnya, gegabah dan tidak mempedulikan akibat dikemudian hari. Orang yang cemerlang akalnya adalah yang bisa mempertimbangkan akibat. Andaikata orang yang mengumbar pandangan mengetahui akibat dari perbuatanya, tentu dia tidak akan berani lancang mengumbar pandangan.
 9.        Membebaskan hati dari syahwat yang memabukkan dan kelalaian yang melenakan
Mengumbar pandangan mata pasti akan membuat pelakunya lalai terhadap Allah dan memikirkan hari akhirat serta membuatnya mabuk kepayang dalam tawanan cinta.
Pandangan mata adalah segelas arak cinta yang dapat mabuk bila meminumnya. Mabuk cinta jauh lebih parah daripada mabuk karena arak. Orang yang mabuk karena arak bisa segera sadar kembali, kecuali jika dia sudah berada di ambang kematian.
Faidah menahan pandangan mata dan bencana mengumbarnya jauh lebih banyak dari apa yang kami sebutkan di sini. Ini hanya dimaksudkan untuk memberi peringatan, terutama pandangan yang tertuju  kepada sesuatu yang tidak dibutuhkan menurut syariat, seperti memandangi para pemuda yang tampan. Karena memandang mereka adalah racun yang mematikan dan penyakit yang ganas.


~Abu Al-Ghifari.2007:90-94~

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Membuang Penyakit Hati

       Hidup sehat menurut tasawuf dapat pula dijalani dengan membuang penyakit-penyakit hati, seperti ujub, takabur, ria', dengki, dendam, benci, pemarah, pelit, serakah, tamak, dusta, menipu, memfitnah, khianat, gibah (menggunjing), namimah (menghasut), keras hati, gengsi, dan keluh kesah. Semua orang yang mengidap penyakit hati ini sering dihinggapi perasaan gelisah, terutama kalau harapannya tidak terpenuhi. 

      Seseorang, misalnya, mengharapkan pujian, tetapi orang-orang yang dia harapkan memuji ternyata tidak memujinya atau malah mencemoohnya, maka ia akan kecewa dan gelisah. Bisa jadi karena itu dia lalu merasa tertekan (stress) dan jatuh sakit. Lebih dari itu, penyakit hati termasuk sikap jiwa yang buruk dan tercela, dapat merugikan diri sendiri dan orang lain



~.Tebba,S.2004:175.~

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Penyejuk Hati

Listen to Quran